KataKunci : Pendampingan, Kelompok wanita tani, Purworejo, pemulihan ekonomi. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pandemi covid memberikan dampak dalam berbagai sektor, diantaranya adalah sektor pendidikan, perkantoran dan juga sektor usaha. Banyak perusahaan besar terdampak pandemi yang kemudian terpaksa harus mengambil keputusan
Kami akan memfasilitasi kelompok tani kelompok wanita tani yang memiliki keinginan untuk meningkatkan taraf hidup melalui usaha dan kegiatan pascapanen produk hortikultura," ungkap Prihasto, Senin (19/7). logam berat dan mikro), penggunaan nomor registrasi, logo sertifikasi produk pangan yang beredar di pasar," ujar Apriyanto.
p>MC - Toba, - Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan secara tegas bagi masyarakat agar memperhatikan bibit jagung yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba . Ia berharap agar masyarakat mendapatkan bibit asli. "Ini adalah bibit asli, biar hasilnya juga pasti. Harus yang asli capnya, itu yang kita bagikan. Pastikan masyarakat mendapatkan bibit yang asli," ujar Bupati Toba
Giatini diikuti dari kelompok dan gabungan kelompok tani Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Kota Palu hingga produsen pertanian," ujar Nelson. Aneka komoditas pertanian dipasarkan pada kegiatan pasar tani 2022 yang dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Rabu (23/3/2022).
LogoPENAS XIII Petani Nelayan 2011, yang telah disepakati adalah seperti pada gambar di bawah ini. Sungai Mahakam Wanita Tani dan Pemuda Tani dalam rangka meningkatkan gerakan penguatan kelembagaan ekonomi Petani Nelayan dari Bumi Kutai Kartanegara. Kontak Tani Nelayan yang berkedudukan sebagai Ketua atau Pengurus Kelompok Tani Nelayan
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. TANGGAMUS - Kelompok relawan OMG merangkul kelompok wanita tani di Desa Talang Jawa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Koordinator Wilayah OMG atau Orang Muda Ganjar Lampung, Riski Ramadhan mengatakan, bantuan tersebut diberikan agar para petani di desa tersebut lebih mudah membersikan lahan dari rumput liar. "Bantuan ini diberikan agar bisa membantu para ibu-ibu petani untuk melakukan aktifitas bertani," ungkap Riski, seperti dilansir pada Jumat 9/6/2023. Dia menambahkan kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat sekitar. Hal itu dilihat dari masyarakat khususnya ibu-ibu mengikuti acara tersebut. Riski menyebut ada sejumlah bantuan yang diberikan kepada kelompok Wanita Tani antara lain empat mesin pemotong rumput dan 1 alat semprot. Menurut dia, setiap kelompok mendapatkan satu mesin pemotong rumput. Riski berharap bantuan yang diberikan itu bisa bermanfaat sekaligus membantu para ibu-ibu meningkatkan perekonomian melalui bertani. Salah satu Perwakilan Kelompok Tani, Eni Karlina menyampaikan terima kasih kepada relawan Ganjar Pranowo ini. Dia mengatakan OMG sudah memperhatikan dan memberikan bantuan kepada ibu-ibu kelompok tani Menurut dia, dengan adanya bantuan mesin pemotong rumput ini akan lebih memudahkan para ibu-ibu untuk melakukan aktifitas pertanian. "Bantuan ini sangat bermanfaat dan membantu ibu-ibu kelompok tani di sini. Terima kasih OMG Lampung," ungkap Eni. Bukan kali ini saja kelompok serupa mencoba merangkul masyarakat. Di Yogyakarta, OMG membagikan bantuan berupa dua tampungan air kepada warga di Padukuhan Padangan, Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Koordinator Wilayah OMG DIY Muhammad Yusuf Radhika menuturkan, dua tampungan air diberikan dalam rangka menghidupkan UMKM warga setempat, khususnya sektor budi daya ikan lele yang sempat menggeliat di wilayah tersebut. "Jadi, tujuan bantuan dari penyerahan ini adalah teman-teman, masyarakat sekitar itu bisa menghidupkan kembali budi daya ikan lele karena dua tahun lalu sudah vakum karena pandemi," kata dia, demikian dilansir dari Antara. sumber Antara
Kelompok wanita tani atau disingkat dengan KWT merupakan kumpulan para wanita tani yang berada di satu desa. biasanya kelompok wanita tani ini berisikan istri-istri dari petani yang ingin mempunyai kegiatan lain selain bertani. Kelompok wanita tani KWT kegiatan wanita tani atau KWT ini berupa pemberdayaan wanita tani dilingkungannya bisa berupa olahan hasil pertanian yakni seperti olahan masakan atau kerajinan, bisa juga dari segi administrasi dari pertanian itu sendiri. kelompok wanita tani atau KWT sekarang ini mempunyai program berupa KRPL atau singkatan dari kawasan rumah pangan lestari, KRPL ini secara penuh dikelola oleh kelompok wanita tani yang didalamnya meliputi pengelolaan administrasi, pengelolaan rumah bibit atau pengelolaan tanaman yang bisa membantu dalam sektor ekonomi anggota. untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian, kelompok wanita tani mengutamakan hasil lokalita daerah tersebut, misalkan disuatu daerah mempunyai potensi buah pisang, maka kelompok wanita tani melakukan pengolahan dari bahan dasar buah pisang contohnya seperti kripik atau selai pisang. tidak cuma bergerak dalam olahan saja, melaikan kelompok wanita tani mencoba melangkah lebih maju dengan membuat kemasan-kemasan yang mnarik untuk di pasarkan, tentunya dengan perijinan dari pemerintah berupa ijin PIRT atau pangan industri rumah tangga dan Perijinan SIUP atau Surat izin usaha perdagangan. dengen pemberdayaan kelompok wanita tani atau KWT ini diharapkan para wanita tani bisa menambah wawasan dan tentunya membantu kesejahteraan keluarga tani disekitar daerah tersebut.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Logo adalah sebuah identitas kelompok atau organisasi secara visual. Logo biasanya memiliki sebuah filosofi atau makna tersendiri yang merupakan ciri khas dari sebuah kelompok maupun organisasi tersebut. Sebuah logo dapat membuat masyarakat mengenal dan mengingat sebuah kelompok atau organisasi tanpa harus membaca lagi 132 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur membantu Kelompok Wanita Tani KWT Melati Kelurahan Kepanjenkidul Kota Blitar untuk membuatkan logo. Sebelumnya, KWT Melati sudah memiliki logo sebagai identitas. Tetapi kelompok tersebut bersedia untuk dibuatkan logo baru oleh kelompok 132. Dokpri Pada Rabu 15/6 lalu kelompok 132 mempresentasikan beberapa logo yang telah dibuat untuk KWT Melati. Masing-masing logo tersebut memiliki filosofi tersendiri. KWT Melati sangat antusias melihat beberapa logo yang telah dibuatkan dan merasa bingung harus memilih yang mana. Dari beberapa logo yang telah dibuat oleh kelompok 132, KWT Melati memilih logo nomor 2 untuk dijadikan logo baru KWT Melati terdiri dari elemen ikan, air, daun-daunan dan keterangan nama organisasi serta lokasi organisasi tersebut berada. Penyusunan elemen ikan, air dan tumbuhan yang menumpuk menggambarkan sistem petanian aquaponic yang diaplikasikan oleh KWT Melati. Sistem tersebut menggabungkan budidaya ikan dengan yang telah dipilih oleh KWT Melati sebagai logo baru mereka segera digunakan. Logo tersebut telah dipasang sebagai foto profil pada akun instagram kwtmelati_blitar. Selanjutnya logo ini akan terus digunakan sebagai logo baru KWT Melati Kelurahan Kepanjenkidul Kota Blitar. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sudah kurang lebih dua tahun lamanya kita mengalami pandemi Covid-19, yang mana tidak hanya menyerang fisik dan psikis, tetapi juga berdampak pada sektor sosial dan ekonomi global, tak terkecuali Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS 2021, dalam 20 tahun terakhir perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan negatif atau terkontraksi sebesar -2,07 persen. Lesunya pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan kesejahteraan masyarakat yang juga mengalami penurunan selama pandemi. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah seperti pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat juga turut berpengaruh pada menurunnya aktivitas operasional para pelaku usaha. Hal itu memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja PHK secara besar-besaran, yang mana lebih banyak dirasakan oleh pekerja perempuan. Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang cukup signifikan di tahun 2020. Pada September 2020, penduduk miskin juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 1,14 juta jiwa. BPS juga mencatat sekitar 7,82 persen rumah tangga miskin dipimpin oleh perempuan sebagai kepala rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19, perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga tidak hanya menghadapi persoalan kemiskinan saja, melainkan juga akan dihadapkan pada persoalan beban ganda akibat dari diterapkannya kebijakan work from home WFH dan school from home SFH. Berbagai dampak yang timbul akibat covid-19 ini, terkhusus di sektor ekonomi tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, melainkan juga kita sebagai masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan beragam kebijakan yang dibuatnya mulai dari WFH/SFH, Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM. Namun nyatanya kebijakan tersebut justru berdampak pada lesunya perekonomian Indonesia. Untuk itu, perlu adanya suatu program yang dapat membantu pemulihan ekonomi. Adipta 2012, menyatakan bahwa kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok kewirausahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, Kelompok Wanita Tani KWT hadir sebagai upaya untuk memberdayakan perempuan-perempuan yang terkena PHK dengan mengembangkan potensi tanaman yang ada di daerah setempat. KWT ini merupakan bentuk kerjasama masyarakat desa dengan pemerintah daerah setempat guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat selama pandemi Covid-19. Fokus program KWT sendiri ialah pada budidaya tanaman baik itu tanaman pangan, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan. Mengapa KWT? Berdasarkan data BPS hasil Survei Pertanian antar Sensus Sutas 2018 ada sekitar 25,4 juta orang yang bekerja sebagai petani. Hampir 24 persen dari 25,4 juta orang petani tersebut adalah petani perempuan. BPS juga mencatat, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan perempuan sebagai pemimpin dalam rumah tangga berjumlah sekitar 2,8 juta rumah tangga. Dengan demikian, KWT dapat menjadi wadah bagi petani-petani tersebut untuk tetap mengembangkan potensinya dan meningkatkan produktivitas mereka di tengah masa pandemi seperti ini, keberadaan KWT di daerah-daerah menjadi sangat penting. Mengapa demikian? karena hal ini sejalan dengan program Pekarangan Pangan Lestari P2L yang dirancang oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan yang berkelanjutan. Melalui KWT, masyarakat dituntut untuk memanfaatkan potensi tanaman di daerahnya sebagai sumber penghasilan namun tetap memperhatikan keberlanjutan pangan juga. Mereka juga didorong untuk melakukan inovasi baik dalam pemanfaatan lahan budidaya, pengolahan pasca panen, hingga strategi besar KWT di Indonesia, tak terkecuali KWT di Brebes misalnya melakukan budidaya tanaman dengan lahan yang terbatas. Untuk itu, mereka memilih budidaya tanaman dengan polybag karena dinilai lebih efektif untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak. Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga mengembangkan sistem hidroponik menanam budidaya dengan memanfaatkan air tanpa media tanah untuk mendapatkan hasil panen dengan nilai jual lebih tinggi. Hal itu membuktikan bahwa dengan lahan yang terbatas, masyarakat tetap bisa mendapatkan hasil panen yang sehat, bahkan tanpa pestisida Inovasi juga dilakukan dalam pengolahan hasil produksi guna mempertahankan produktivitas di tengah pandemi. Sebagai contoh, KWT di daerah Brebes yang awalnya hanya berfokus pada budidaya tanaman pangan dan obat, namun saat pandemi mereka mencoba melakukan inovasi guna membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi sekitar. Salah satunya ialah dengan memproduksi hasil panen menjadi berbagai produk olahan seperti keripik bayam, keripik sirih, dan jamu tradisional. KWT di Brebes juga telah melakukan transformasi digital sebagaimana yang disarankan oleh pemerintah guna membantu pemasaran produk. Dibantu oleh mahasiswa, KWT Brebes melakukan promosi di berbagai platform digital seperti facebook, instagram, dan e-commerce untuk meningkatkan kuantitas penjualannya. Selain itu, pemasaran juga dilakukan melalui program pasar kuliner yang digencarkan oleh salah satu KWT di Brebes yaitu KWT Sejati di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Pasar kuliner tersebut dilaksanakan di Desa Kalibata dan terbuka untuk masyarakat umum setempat. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat bebas memasarkan berbagai produk olahan, termasuk olahan hasil budidaya itu sendiri. Hal itu terbukti cukup berpengaruh terhadap keberlanjutan KWT, pasalnya dalam setahun terakhir KWT mengalami peningkatan pendapatan dari sektor produksi olahan tersebut. Keberadaan KWT ini juga turut berpengaruh pada ketersediaan pangan selama pandemi, yang mana masyarakat setempat bisa mendapat kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang lebih murah dari harga pasar yang tentunya merupakan hasil budidaya sendiri. Selain menyediakan pangan untuk diri sendiri, KWT juga menjadi supplier bagi beberapa pasar-pasar sekitar guna membantu masyarakat lain memenuhi kebutuhan pangannya. Dengan demikian, KWT turut membantu terciptanya ketahanan pangan, setidaknya bagi masyarakat setempat. 1 2 Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Abstract Mengingat potensi sumberdaya alam yang sangat mendukung, maka pemerintah desa Peninjoan Tembuku Bangli terus berupaya memfasilitasi dan membentuk kelembagaan organisasi petani untuk mengembangkan sumberdaya alam yang ada. Sejumlah kelompok dan organisi petani telah dikukuhkan keberadaannya untuk mengembangkan potensi yang ada. Bidang USAha tani atau kegiatan yang dikembangkan kelompok tani sangat beragam, yaitu mulai dari kelompok tani yang bergerak pada USAha tani padi sawah, hortikultura sayuran, palawija, dan pemeliharaan ternak termasuk USAha kerajinan dan produksi rumah tangga yang dapat meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan petani. Kelompok tani yang telah terbentuk, dari segi manajemen USAha kelompok tani tersebut sudah berjalan dengan baik karena anggota kelompok merasa ada dampak positif dengan keberadaan kelompok. Potensi SDM yang dimiliki adalah telah terbentuk kelompok-kelompok tani dengan asas semangat gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan yang merupakan tradisi masyarakat lokal. Akan tetapi semua potensi yang ada baik SDA maupun SDM belum dimanfaatkan secara optimal. Di desa Peninjoan sampai tahun 2014 sudah terbentuk empat Kelompok wanita tani yang berkedudukan di Banjar atau dusun yang berbeda dengan jenis kegiatan dan USAha yang berbeda sesuai dengan potensi SDM yang ada di kelompok. KWT Canang Sari dan KWT Bati Sari merupakan dua KWT yang ada di desa Peninjoan. Sampai dengan akhir pelaksanaan program ini, beberapa kegiatan telah terlaksana dengan baik dan berjalan sesuai dengan kebutuhan KWT yaitu dalam USAha peningkatan ketrampilan dan kemajuan USAha KWT adalah sebagai berikut. 1 Mengkelompokan anggota secara professional sesuai dengan kebutuhan bidang USAha dan potensi SDM yang bersangkutan. Karena di KWT ada beberapa bidang USAha dan kegiatan maka hal ini sangat perlu dilakukan sehingga anggota dapat memilih dan focus menjalani satu atau dua bidang kegiatan. 2 standar operasional prosedur SOP dalam seleksi bahan baku, proses produksi dan pengemasan produk jajanan Bali. 3 Bantuan beberapa peralatan produksi berupa mesin jahit, mesin obras, oven dan peralatan produksi jajanan Bali dengan maksud agar dapat memaksimalkan produksi, sehingga produk bisa di pasarkan sampai keluar desa. 4 Pendampingan dalam pemeliharaan ternak babi dan sapi dengan sanitasi kandang dan penyusunan pakan sesuai kebutuhan ternak 5 Pemanfaatan pekarangan dengan denplot diversifikasi jenis tanaman yang lebih produktip dan pemeliharaan yang lebih tertata. 6 Pendampingan dalam peningkatan inovasi dan kreativitas ketrampilan jahit menjahit dengan kreasi jenis pakaian yang lebih banyak dan mode yang menarik. 7 Pelatihan pembuatan produk olahan pangan hasil kebun sendiri dan pengemasan dan 8 pembuatan buku kas sehingga dapat diketahui produktivitas dari USAha KWT tersebut dan tercapainya KWT yang berdaya guna. Â Dari hasil pemantauan tim pelaksana tampak bahwa partisipasi anggota KWT dan peran sertanya di semua kegiatan sangat tinggi dimana anggota sangat antusias serta sangat termotivasi untuk memajukan USAha KWT dengan sungguh sungguh sesuai dengan minat dan ketrampilan yang dimiliki setiap Â
logo kelompok wanita tani